(Oleh Suhenda) |
Dalam
kehiduan sosial tentunya manusia saling berinteraksi dengan individu lain.
Interaksi ini berupa saling berkomunikasi, saling menyampaikan maupun menerima pesan
dari individu ke individu atau dari individu ke kelompok. Komunikasi merupakan
suatu aktivitas manusia yang saling berinteraksi antara satu orang maupun
lebih. Konsep komunikasi tidak hanya berkaitan dengan masalah cara berbicara
melainkan juga etika dalam berbicara. Dalam berkomunikasi harus memiliki etika
supaya orang lain dapat memahami pesan yang kita sampaikan.
Dalam
Islam, komunikasi merupakan bagian dalam kehidupan karena segala sesuatu yang
dilakukan disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang baik, berakhlakul karimah
dan beretika itu bersumber dari Al-Quran dan hadits. Berkaitan dengan etika
dalam berkomuniaksi, seorang muslim harus berpedoman pada Al-Quran dan hadits. Pesan-pesan
keislaman yang disampaikan tersebut disebut sebagai dakwah.
Seorang
muslim harus berbicara dengan baik dan benar agar pesan yang disampaikan pun
bisa diterima dan difahami oleh orang lain. Dalam komunikasi Islam ada enam
prinsip cara berbicara atau pembicaraan (qaulan)
yang harus diketahui oleh seorang muslim. Pertama, Qaulan Sadidan (perkataan benar, lurus, jujur). Kedua, Qaulan Balighan (perkataan
yang membekas pada jiwa, tepat sasaran, komunikatif, mudah mengerti). Ketiga, Qaulan Masyura (perkataan yang ringan).
Maksudnya yaitu ketika berkomunikasi, menggunakan bahasa yang mudah, ringkas
dan tepat sehingga mudah dicerna dan dimengerti.
Keempat,
Qaulan Layyina (perkataan yang lemah
lembut). Islam mengajarkan kepada kita agar menggunakan kata yang lemah lembut
kepada siapapun ketika kita berkomunikasi. Kelima, Qaulan Karima (perkataan yang mulia). Dibarengi dengan rasa hormat
dan santun, enak didengar, lemah lembut dan bertatakrama serta menghindari
perkataan yang kasar maupun perkataan tidak baik lainnya dalam berkomunikasi
dengan orang lain. Keenam, Qaulan Ma’rufa
(perkataan yang baik). Sebagai muslim yang bertakwa pada Allah SWT,
perkataan kita harus terjaga dari perkataan yang sia-sia. Apapun yang kita katakan
harus selalu mengandung nasehat dan menyejukkan hati.
Mulai
dari sekarang mari kita selaku muslim yang beriman untuk selalu memberikan
perkataan atau komentar yang baik. Kita harus selalu berhati-hati, memikirkan
dan merenungkan apa yang akan diucapkan. Sering ucapan yang keluar dari mulut
kita mengakibatkan bencana dan malapetaka besar bagi kita sendri dan bahkan
bagi orang lain. Tidak hanya berhati-hati dalam lisan, dizaman sekarang ini
kita pun harus berhati-hati dalam memberikan komentar berupa tulisan dimedia
sosial. Jangan sampai komentar kita di dunia maya membuat kita celaka di dunia
nyata. Maka berhati-hati dan selektiflah dalam mengeluarkan kata-kata.