Youthindonesian-- Memiliki keresahan dan rasa peduli terhadap kondisi lingkungan di sekitar, membuat tiga remaja ini tergerak untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat dan berkontribusi untuk lingkungan, tergabung di komunitas Rehabilitasi Lingkungan Serang, para remaja tersebut yaitu Miska Ranti, Ai Sri Fudziyati, dan Sanjaya, mereka menggagas project Amundsend, yaitu gerakan kritik dan edukasi sosial melalui kampanye digital di sosial media dan internet.
Melalui akun instagram @rehabilitasi_serang, mereka mengajak orang-orang, khususnya anak muda, untuk ikut terlibat menyuarakan masalah sampah dan kerusakan lingkungan, dengan cara memposting foto terkait kerusakan lingkungan ataupun kondisi sampah yang tak terurus di sekitar tempat tinggalnya atau di tempat manapun yang mereka temui, kemudian memberikan caption dan keberadaan lokasi tersebut.
"Anak-anak milenial kan pasti sering pegang smartphone dan main sosmed, ini bisa jadi peluang kita untuk kasih edukasi dan tumbuhkan kesadaran terkait masalah ini, terus juga publikasinya lebih mudah, harapannya dengan adanya gerakan ini, minimal pemangku kebijakan bisa ikut tergerak atau tersadarkan," Ungkap Miska Ranti, selaku Campaigner dan media officer.
Project Amundsend mengajak semua orang, khususnya generasi muda untuk ikut terlibat dalam menyuarakan masalah sampah dan kerusakan lingkungan dengan cara yang mudah. Caranya yaitu cukup unggah foto terkait sampah dan kerusakan lingkungan di tempat manapun yang ditemui, kemudian berikan caption di dalam postingan, beri tagar dan tandai akun @rehabilitasi_serang, nanti postingan tersebut akan direpost.
"Kalau tujuan kita bikin project ini, untuk dorong pemerintah setempat agar membuat kebijakan yang ramah lingkungan dan mengeluarkan aturan terkait pengelolaan sampah, kita akan melakukan kampanyenya ini selama tiga bulan berturut-turut, dan insyaallah akan diselingi dengan diskusi publik" Jelas Ai Sri Fudziyati, selaku pilot project dari #ProjectAmundsend.
"Karena mikir aja sih, terus juga resah dan greget juga lihat kondisi lingkungan berantakan dan penuh sampah, pengen beresin semuanya sendirian, itu gak mungkin juga. Akhirnya, kita coba kumpul dan gabung di Komunitas Rehabilitasi Lingkungan Serang, kemudian bareng-bareng kita gagas project ini. Minimalnya orang-orang bisa sadar dulu, bisa ter-edukasi. Syukur-syukur kalau para pemangku kebijakan bisa ikut peka terhadap masalah ini. Dan, ini juga bukan tanggung jawab pemerintah sepenuhnya, tapi juga kesadaran dan kepekaan dari masyarakatnya juga, oleh karena itu kita mengagas project sosial, agar semua pihak bisa tersadarkan dan menjadi tanggung jawab bersama," Tandas Sanjaya, selaku internship program development.
