YOUTHINDONESIAN - Tahun 2024, Pemkot Serang melalui Dishub Kota Serang menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 1 Miliar, namun hanya terealisasi Rp. 600 juta.
"Dishub Kota Serang dinilai belum mampu bekerja keras dan memaksimalkan sistem dan yang ditargetkan", ujar Dadang selaku ketua DPC GMNI Serang
Jika kita melihat secara riil, pengelolaan parkir yang ada di Kota Serang masih jauh dari harapan.
"Pengelolaan parkir yang belum maksimal akan berdampak terhadap kenyamanan. sebagaimana parkir yang ada di Pasar Rau, Pasar Lama dan Alun-alun Kota Serang. sistem parkir yang tidak dikelola dengan baik dan tata kelola lahan yang tidak rapi berdampak pada kenyamanan pedagang dan pembeli", lanjut Dadang.
Penerapan Sistem E-Parkir sebelumnya pernah diterapkan di Stadion Maulana Yusuf, namun menuai pro dan kontra para pedagang.
"sebelumnya kan pernah diterapkan, akan tetapi setelah adanya sidak dari Pak Budi selaku Wali Kota Serang dan Pak Agis selaku Wakil Wali Kota Serang akhirnya dibongkar karena banyak aduan dugaan penyalahgunaan untuk kepentingan pribadi.", Jelas Dadang.
Pengelolaan wilayah parkir yang menjadi tugas dan tanggung jawab Dishub Kota Serang dinilai abai dan tidak peduli.
"kami menilai Dishub Kota Serang tidak terenyuh kesadaran secara kelembagaan, banyaknya parkir liar dan Jukir yang tidak diakomodir secara resmi serta diberikan Bimbingan Teknis sebagai bekal menjadi salah satu penyebab Kota Serang belum mampu mengelola wilayah parkir secara optimal", tegas Dadang.
Maka dari itu, DPC GMNI Serang mendesak Dishub kota Serang supaya segera merealisasikan sistem parkir secara elektronik atau E-Parkir untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Serang supaya mampu untuk menunjang peningkatan pembangunan di Kota Serang dan berjalan sesuai harapan Wali Kota Serang dan Wakil Wali Kota Serang demi Kota Serang yang lebih maju.