YOUTHINDONESIAN - Persaingan global tak bisa dihindari, bahkan, bukan hanya taraf global, saingan taraf lokal pun dalam bidang pekerjaan semakin kompetitif, jika generasi muda Indonesia tak siap dan tak mempersiapkan diri, maka jangan salahkan pemerintah jika diri tergusur dalam persaingan dunia kerja.
Berbagai persiapan mesti dilakukan dari sekarang, sebelum kondisi yang makin sulit dan kompetitif makin menerjang, ditambah dengan semakin berkembangnya teknologi, era disrupsi, mesin telah menyingkirkan dan menggantikan beberapa pekerjaan manusia.
Namun, tak perlu bersedih hati, karena, ada beberapa bidang dan posisi yang takkan bisa digantikan oleh mesin atau pun para pendatang luar, yaitu kreatifitas dan kearifan lokal.
Maka, dalam hal ini, bidang kreatif dan seni budaya, bisa menjadi alternatif dalam mengembangkan diri di dunia kerja.
Khazanah budaya lokal yang dipadukan dengan teknologi dan kreatifitas, bisa menjadi solusi dan salah satu bidang untuk mengembangkan diri dan mencari perunti ekonomi.
Dilansir dari antaranews.com, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menargetkan 4,4 juta lapangan kerjaa baru yang diserap dari sektor ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia pada 2024.
"Di 2022 ini target kita 1,1 juta lapangan pekerjaan baru dan akan terus mendorong hingga 4,4 juta lapangan pekerjaan di tahun 2024 melalui pemberdayaan UMKM," ucapnya saat menghadiri acara Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 di Tangerang, Minggu.
Ia mengatakan, dalam mewujudkan target tersebut diperlukan adanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah serta seluruh pemangku kepentingan lainnya.
Baca juga : Mereka yang Teralienasi dari Masyarakat
Oleh karena itu, dengan adanya program AKI ini diharapkan mampu mendapatkan apresiasi dunia hingga mendorong terwujudnya 4,4 juta lapangan kerja baru.
"Tapi kita tidak boleh lengah karena ancaman krisis pangan krisis energi ada di depan mata kita. Kita harus bersama-sama bergandengan tangan memastikan bahwa solusi-solusi yang kita berikan adalah sesuai dengan kebutuhan masyarakat," katanya.
Selain itu, ia juga menyampaikan, AKI 2022 ini diharapkan menjadi salah satu upaya pengembangan sektor ekonomi kreatif dalam meningkatkan kapasitas produk dan inovasi digital, sehingga ke depannya dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
Baca juga : Mengenal Pluralisme Sosial bagi Milenial
"Atas nama Kemenparekraf kami sangat optimistis dan penuh harapan bahwa produk UMKM lokal kita akan bersaing dan nanti kita bisa mengurangi pengangguran di Indonesia," ujarnya.
Dalam acara AKI yang diselenggarakan di wilayah Kabupaten Tangerang tersebut, Menparekraf Sandiaga menyoroti potensi UMKM lokal dari sektor makanan dan minuman untuk naik kelas. Produk makanan dan minuman lokal dinilai memiliki potensi besar untuk dijual ke berbagai wilayah di dalam hingga ke luar negeri.
"Saya tadi melihat masing-masing dari 27 yang ada mereka produknya semakin tinggi kualitasnya dan semakin terdigitalisasi dan semakin memiliki variasi yang semakin sesuai yang menjadi kebutuhan masyarakat," ungkapnya.
Ia menambahkan, dengan terselenggaranya program AKI bekerja sama dengan Shopee sebagai salah satu e-commerce di Indonesia, diharapkan dapat mencetak UMKM lokal masuk dalam platform digital.
"Kami mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Shopee untuk mencapai peningkatan kapasitas digital di berbagai kota dan kabupaten," kata dia.
Baca juga : Masyarakat Sipil Barikade Terakhir
Sementara itu, Head of Government Affairs Shopee Indonesia Ade Mulya menyampaikan komitmennya dalam mendukung digitalisasi UMKM di Indonesia.
Ia menyebutkan, kerja sama dengan Kemenparekraf dalam penyelenggaraan AKI 2022 membuat UMKM lokal merasakan manfaat dari platform digital untuk mengembangkan bisnis secara optimal.
"Shopee ingin terus menjadi kawan dalam setiap perjalanan UMKM Indonesia, termasuk dalam proses digitalisasi dan pengembangan bisnis mereka. Potensi besar dari pegiat UMKM mendorong kami untuk terus memberikan dukungan terhadap akses digitalisasi UMKM, termasuk di Tangerang dan sekitarnya," katanya.***