Cara Unik Komunitas Rehabilitasi dalam Memperingati Hari Sungai Nasional -->

Cara Unik Komunitas Rehabilitasi dalam Memperingati Hari Sungai Nasional

Admin
Selasa, 27 Juli 2021

Banten-Youthindonesian -- Selasa, 26 Juli 2021 bertepatan dengan Hari Sungai Nasional, sebuah komunitas lingkungan di Banten, tepatnya di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang-Banten, yakni Komunitas Rehabilitasi, mempunyai cara yang unik dalam memperingati hari sungai nasional. Mereka memperingatinya dengan cara membuat campaign sosial edukasi kepada masyarakat yang bermukim di area pinggiran Sungai Cipunten Agung.

"Hal ini sekaligus menjadi evaluasi bagi publik, khususnya yang sering mengotori aliran sungai dengan limbah rumah tangga maupun limbah produksi. Moment ini menjadi tepat juga untuk mengevaluasi kondisi sungai-sungai dan memberikan gambaran kompleksitas permasalahan sungai dari hulu hingga hilir" Ungkap Dede Nasrudin selaku ketua Komunitas Rehabilitasi.

Dalam memperingati hari sungai nasional di tengah kondisi PPKM seperti ini, Komunitas Rehabilitasi mengajak anak-anak kecil di sekitaran sungai yang sedang asik bermain untuk berswafoto dengan menggunakan tulisan-tulisan mengenai keresahan mereka yang mungkin tidak bisa mereka utarakan.

Di sepanjang Sungai Cipunten Agung memang banyak ditemukan TPA ilegal yang tidak terkoordinir, ditambah lagi dengan banyaknya warga yang membuang sampah di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) langsung, sehingga kondisi sungai sudah tidak nyaman dilihat sekaligus mengganggu aktivitas masyarakat yang mayoritas sebagai nelayan.

Selain itu, dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat yaitu ketika musim penghujan yang membuat aliran sungai yang dipenuhi sampah menjadi meluap ke pemukiman warga. Kurangnya pemahaman warga mengenai pentingnya menjaga lingkungan serta kurangnya perhatian dari pemerintah daerah membuat hal semacam ini terus berulang, apabila tidak segera diatasi maka kita hanya akan mewarisi sungai yang kotor kepada anak cucu kita.

Dalam melakukan kegiatan campaign ini, Komunitas Rehabilitasi tetap menerapkan protokol kesehatan dan hanya di ikuti oleh beberapa anggota dan anak kecil sehingga tidak menimbulkan keramaian.