Cilegon- Komunitas literasi Marcu Baca memulai program kerja (Progja) pertama dengan menggelar kegiatan bedah film Sepatu Dahlan di sekretariat lingkungan Cigeblag RR 11 RW 04, Kelurahan Banjarnegara, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (27/11).
Kegiatan ini didukung oleh berbagai komunitas, diantaranya Rumah Dunia, Rehabilitasi Lingkungan Serang, serta organisasi kepemudaan di lingkungan Cigeblag, seperti Persatuan Pemuda Cigeblag, Remaja islam masjid (Risma Nurussa’adah), dan perkumpulan olahraga Child Fc. Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat setempat, dari berbagai kalangan, kurang lebih ada 125 peserta yang ikut berpartisipasi.
Menurut Presiden Marcu Baca, Roufudin. Dalam progja pertama ini, memilih bedah film karena untuk memotivasi anak-anak di lingkungan sekitar, memilih film sebagai media, karena film memiliki visualisasi yang interaktif di dalamnya, sehingga lebih mudah disimak dan dipahami.
“Kalau anak-anak di kampung disodorkan langsung dengan hal yang terlalu membosankan, seperti buku, biasanya mereka akan sungkan untuk hadir, semoga dengan memilih progja nonton bareng, mampu membuat nyaman mereka, selanjutnya baru kita memperkenalkan mereka dengan dunia membaca serta menulis,” jelasnya.
Kaifi azmi, salah seorang yang ikut berpartisipasi mengatakan, film yang dibedah ini cukup seru dan sangat cocok, mendorong anak-anak untuk semangat belajar serta bermimpi besar. Ketika ditanya, apa yang didapat para peserta dalam film ini.
"Semangat belajar dan mampu bermimpi besar,” Ujarnya.
Niko Sanjaya, selaku founder komunitas Marcu Baca, menjelaskan bahwa, kegiatan ini juga sebagai pondasi bagi para anggota komunitas, agar selalu semangat menjalankan kegiatan, dan selalu termotivasi untuk bisa membuat adik-adik bisa nyaman dan bisa belajar bersama disini.
“Kegiatan ini kita mulai dengan sesederhana mungkin, semoga berdampak baik. Saya harap para anggota komunitas juga bisa membuat kegiatan yang lebih variatif dan kreatif lagi ke depannya. Semoga mimpi besar kita, khususnya Komunitas Marcu Baca, untuk membersamai menggelorakan literasi di kampung kami bisa tercapai, dimulai dengan langkah-langkah terkecil.” Tutupnya.
