Tak terasa sudah 21 tahun Banten berdiri secara mandiri menjadi sebuah provinsi, bukan sebuah perjalanan yang mudah, liku perkembangan dan pertumbuhan Banten sebagai provinsi selalu mengalami pasang surut dan kembang kempis.
Salah satu provinsi yang "paling"dekat dengan Ibukota ini ternyata tak menjamin kemakmuran dan kesejahteraan, dilanda berbagai kemelut dan intrik, seperti kasus korupsi dan pengangguran, gesekan sosial dan beberapa permasalahan lainnya.
Tapi, kita tak akan membahas hal tersebut, biarlah hal tersebut dipikirkan dan menjadi pekerjaan rumah yang mesti dan harus diselesaikan oleh stake holder dan pemangku kebijakan yang bertanggung jawab. Tugas kita sebagai rakyat Banten adalah memberikan kontribusi sesuai kemampuan dan kapasitas yang dimiliki.
Namun demikian, ada beberapa harapan dan hal yang ingin disampaikan di hari ulang tahun provinsi kebanggaan ini, yaitu tentang kebijakan dan model pembangunan. Selain masalah sosial yang mengkhawatirkan, ada beberapa hal yang sering kali kita semua luput terhadap hal tersebut, yaitu adalah permasalah lingkungan.
Kita tentu turut bangga bila Banten berbenah dan melakukan pembangunan untuk kemajuan ekonomi dan kesejahteraan, tapi pembangunan model macam apakah yang digunakan, apakah dengan model industrialisasi kapitalistik yang abai terhadap lingkungan, ataukah pembangunan hijau yang ramah lingkungan, berkelanjutan dan selaras dengan alam. Apalagi, Banten khususnya memiliki sejarah, kultur dan budaya masyarakat adat yang menjaga kelestarian alam, seperti masyarakat adat baduy dan adat kasepuhan.
Apa itu pembangunan hijau? yaitu pertumbuhan ekonomi yang kuat, namun juga ramah lingkungan, serta inklusif sosial, dan memiliki dampak ekonomi sirkular.
Seperti misalnya, dalam pengelolaan sampah di TPA yang dikelola pemerintah, bukan lagi dengan sistem open dumping yang hanya menumpuk dan membakar sampah begitu saja. Tapi, mengelola dengan konsep zero waste, yaitu melakukan daur ulang dan pengelolaan sampah yang lebih bermanfaat dan ramah lingkungan.
Selain itu juga, berharap di hari jadi yang ke 21 provinsi Banten, Banten sudah saatnya beranjak menuju industri energi bersih seperti yang dicanangkan dalam sDGS oleh United Nations (UN), sebagai organisasi besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di Dunia.
Oleh: Nursanik, pegiat lingkungan di komunitas Rehabilitasi Kota Serang